Materi Pertemuan 10 (Service Oriented Architecture)

Nama          : Gede Haris Premana Wibawa.
Nim             : 1605551016.
Dosen         : I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.
Matakuliah  : Network Centric Principles
Kampus      : Universitas Udayana, Fakultas Teknik, Program Studi Teknologi Informasi.

Apa sih SOA (Service Oriented Architecture) ? Mungkin banyak yang belum paham mengenai apa sebenarnya SOA ini. Postingan ini akan membahas mengenai SOA mulai dari pengertian hingga cara kerja dari SOA. 

Pengertian Service Oriented Architecture (SOA) 

Service Oriented Architecture (SOA) merupakan sebuah pendekatan dalam merancang desain sistem / software yang mana setiap komponen memberikan jenis layanan tertentu. Pada dasarnya SOA adalah sebuah arsitektur aplikasi dimana semua fungsi, layanan- layanan didefinisikan menggunakan sebuah  bahasa yang  terdeskripsi dan dapat  mengakses  antarmuka  yang  dipanggil  untuk melakukan  proses-proses  bisnis.  Setiap  interaksi adalah  independen  terhadap  yang  lain. Karena antarmuka  bersifat  independen  terhadap  platform, setiap  klien  dari  sembarang  device  dapat menggunakan  service  yang  disediakan.  SOA menghubungkan  sistem  operasi  yang  beragam  dan mampu  melakukan  otomatisasi  terhadap  proses bisnis  suatu  organisasi  secara  internal  atau enterprise.

Salah satu implementasi SOA yang paling banyak digunakan dikenal sebagai “Web Service Platform”. Web Service Platform menggunakan internet dan HTTP untuk komunikasi, sebuah bentuk XML (Web Services Definition Language (WSDL)) untuk menggambarkan layanan dan sesuatu yang disebut UDDI (Universal Description, Discovery and Integration Service) yang menyediakan mekanisme bagi klien untuk secara dinamis mencari layanan web lainnya.
Dalam sebuah perusahaan, penerapan arsitektur SOA menyediakan platform layanan bisnis yang dapat digunakan kembali dan digunakan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan bisnis yang sedang berjalan secara fleksibel. SOA yang diimplementasikan dengan baik dapat mengintegrasikan aplikasi yang ada. 

Contoh jenis layanan lainnya dengan SOA dalam perbankan adalah layanan untuk pembayaran, transfer pembayaran, dan melihat status akun bank. Berikut ini adalah gambaran SOA pada bidang Perbankan.


Berdasarkan gambaran diatas mengenai Service Oriented Architecture dalam bidang Perbankan, layanan yang diberikan akan membantu klien dengan tampilan User Interface yang disediakan oleh pihak perbankan karena proses bisnis yang telah terintegrasi dengan Bank Service. Layanan tersebut diantaranya adalah Internet Banking, Telephone Banking, ATM Banking, dan Personal Banking. Selain itu SOA memberikan layanan berupa Web Services seperti Consumer-to-Bank, Bank-to-Bank, dan Enterprise-to-Bank. 

Oleh karena itu Service Oriented Architecture (SOA) sangat berhubungan dengan ilmu NCP yang mana NCP mampu menyediakan berbagai solusi untuk arsitekstur jaringan, konten, data, service hingga keamanannya seperti yang sudah dibahas pada pertemuan sebelum-sebelumnya seperti CDN, NCN, ICD dan lainnya. Dengan perpaduan antara SOA dengan Network Centric Principles (NCP) akan memberikan suatu keuntungan dalam kaitannya dengan kebutuhan enterprise, sehingga menjadi proses yang lebih baik.


Prinsip Service Oriented Architecture (SOA)

Service Oriented Architecture memiliki beberapa panduan prinsip yang  dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Standardized Service Contract. Ditentukan melalui satu atau lebih dokumen deskripsi layanan.
2. Loose Coupling. Layanan dirancang sebagai komponen mandiri, mempertahankan hubungan yang meminimalkan ketergantungan pada layanan lain.
3. Abstraction. Layanan sepenuhnya ditentukan oleh kontrak layanan dan dokumen uraian. Dengan menyembunyikan logika, yang dirangkum dalam sebuah implementasi.
4. Reusability. Dirancang sebagai komponen, layanan dapat digunakan kembali secara lebih efektif, sehingga mengurangi waktu pengembangan dan biaya terkait.
5. Autonomy. Layanan memiliki kontrol atas logika yang mereka enkapsulasi dan, dari sudut pandang konsumen layanan, tidak perlu tahu tentang implementasinya.
6. Discoverability. Layanan didefinisikan oleh dokumen uraian yang merupakan metadata tambahan yang melaluinya dapat ditemukan secara efektif. Penemuan layanan menyediakan cara yang efektif untuk memanfaatkan sumber daya pihak ketiga. 
7. Composability. Menggunakan layanan sebagai blok bangunan, operasi yang canggih dan kompleks dapat diimplementasikan.


Referensi
[1] I Putu Agus Eka Pratama. "PPT Network Centric Principles Pertemuan 10". 2019.
[2] SarthakGarg."Service-Oriented Architecture".2015.

Materi Pertemuan 9 (Content Delivery / Distributed Network)

Nama          : Gede Haris Premana Wibawa.
Nim             : 1605551016.
Dosen         : I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.
Matakuliah  : Network Centric Principles
Kampus      : Universitas Udayana, Fakultas Teknik, Program Studi Teknologi Informasi.

Siapa disini yang belum pernah mendengar istilah Content Delivery Network ? Atau dalam bahasa indonesia adalah jaringan pendistribusian konten. Istilah ini erat kaitannya dengan hosting dan website, karena teknologi ini banyak digunakan oleh pengelola / pengembang untuk menjaga kestabilan dari suatu website.

Pengertian Content Delivery / Distributed Network  

Content Delivery / Distributed Network adalah kumpulan dari server global yang terletak dari di beberapa data center dan tersebar di berbagai negara. Jaringan ini mendistribusikan konten yang ada dalam sebuah website ke berbagai pengguna. 
Sebuah website yang diakses secara online tentunya memiliki server pusat yang menyimpan seluruh data website tersebut. Ketika seseorang mengakses atau menggunakan layanan berbasis web tersebut, maka komputer akan mengirim request http ke pusat server meminta data untuk ditampilkan. Setelah itu, server akan memproses permintaan itu dan mengirimkan data yang diminta komputer pengakses. Data ini bisa berupa halaman website, video, gambar dan sebagainya. 



Proses permintaan dan penerimaan tersebut memerlukan waktu. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan proses tersebut adalah jarak antara server dan komputer pengguna, semakin jauh jarak antara server dan pengguna maka memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu CDN meningkatkan kecepatan pengiriman data melalui jaringan server kepada pengguna dari lokasi terdekat yang paling memungkinkan. Misalkan lokasi visitor berada di India dan Server berada di US, CDN akan mengirimkan file dari lokasi terdekat yang paling memungkinkan sehingga file bisa jadi dikirimkan dari server yang juga terletak di India. 

Bagaimana CDN Bekerja ?

CDN ialah jaringan server yang terhubung bersama-sama dengna tujuan mendistribusika konten dengan cepat, handal, dan seaman mungkin dengan memanfaatkan teknologi cache. Website yang menggunakan layanan CDN pasti mendapatkan NameServer yang sudah disediakan oleh CDN. Pada saat kunjungan pertama pengguna melakukan permintaan akses ke layanan berbasis web. CDN akan mengunduhkan beberapa konten untuk di-cache ke dalam server CDN dan kemudian dikirimkan ke pengguna. 
Kunjungan pertama pengguna memang membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan kunjungan kedua dan setelahnya. Saat kunjungan kedua pengguna akan mengambil konten yang sudah di-cache oleh CDN sehingga hosting tidak perlu memberikan seluruh konten karena tinggal melengkapinya saja. Proses ini juga akan menyingkat pengiriman dikarenakan akan mengambil file dari server yang paling dekat dengan pengguna.

CDN untuk Siapa ?

CDN sendiri diperuntukan oleh cukup banyak orang, saat ini setengah dari semua layanan berbasis web sudah dilayani oleh CDN. Sebagian besar layanan web menggunakan CDN menjadi populer dalam sektor-sektor berikut ini. 
1. Layanan web hosting
2. E-Commerce / Mobile Commerce 
3. Media dan Entertainment
4. Game Online
5. Layanan kesehatan
6. Website Pemerintahan
7. Website Perguruan Tinggi

Selain itu CDN dapat membantu dalam menganai masalah TI seperti berikut.
1. Meningkatkan kecepatan pemuatan halaman
2. Menangani beban lalu lintas tinggi
3. Memblokir spammer, dan bot
4. Mengurangi konsumsi bandwidth
5. Load Balancing diantara server
6. Memproteksi website dari serangan DDoS

Bagaimana Cara Menggunakan CDN ?

Content Delivery Network (CDN) dapat kita temui di beberapa situs-situs yang menyediakan jasa CDN, seperti CloudFlare. Namun ada beberapa opsi yang sesuai dengan kebutuhan, diantaranya sebagai berikut. 
1. Opsi Pertama. Dapat dibuat sendiri dalam Cloud
Hal yang diperlukan adalah berupa biaya, sumber daya manusia yagn memadai dan regulasi setempat.

2. Opsi  Kedua. Menggunakan penyedia layanan CDN yang berbayar maupun gratis.
Ada banyak penyedia layanan CDN khususnya di Indonesia maupun di Luar Negeri seperti Cloudflare, Incapsula, Jetpack Photon, MaxCDN, RackSpace, dan CDN77.


Referensi
[1] I Putu Agus Eka Pratama. "PPT Network Centric Principles Pertemuan 9". 2019.
[2] Yasin K."Penjelasan Lengkap Apa itu CDN dan Cara Menggunakannya".2019.
[3] Imperva."Chapter One : What Is a CDN".2019.

Materi Pertemuan 6 (Information Centric Networking)

Nama          : Gede Haris Premana Wibawa.
Nim             : 1605551016.
Dosen         : I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.
Matakuliah  : Network Centric Principles
Kampus      : Universitas Udayana, Fakultas Teknik, Program Studi Teknologi Informasi.

Materi ini membahas mengenai Information Centric Networking yang merupakan materi dipertemuan yang ke enam. Apa itu Information Centric Networking ? Yuk dibaca dan disimak pembahasan dipostingan kali ini. 

Information Centric Networking

Informasi berperan sangat penting dimasa kini dengan adanya peranan internet yang dapat mendistribusikan dan memanipulasinya. Selain mendistribusikan konten yang berbasis web, terdapat teknologi lain yang didistribusikan seperti P2P yang telah muncul dan mempromosikan model komunikasi untuk mengakses data dengan nama, terlepas dari lokasi server asal. Untuk menanggapi peningkatan volume lalu lintas di Internet saat ini untuk aplikasi seperti video mobile dan komputasi awan (cloud), satu set teknologi yang berbeda dan layanan distribusi digunakan yang menggunakan caching, replikasi dan distribusi konten dengan cara spesifik yang berbeda. 

Information Centric Networking (ICN) adalah suatu pendekatan untuk mengembangkan infrastruktur Internet untuk secara langsung mendukung dengan memperkenalkan data dengan nama unik sebagai prinsip intinya. Data menjadi independen dari lokasi, aplikasi, penyimpanan, dan sarana transportasi, memungkinkan penyimpanan dan replikasi dalam jaringan. Manfaat yang diharapkan adalah peningkatan efisiensi, skalabilitas yang lebih baik sehubungan dengan permintaan informasi / bandwidth dan ketahanan yang lebih baik dalam skenario komunikasi yang menantang. Konsep-konsep ini dikenal dengan istilah yang berbeda, termasuk tetapi tidak terbatas pada: Jaringan Informasi (NetInf), Named Data Networking (NDN) dan Jaringan Penerbit / Berlangganan. 
Konsep ICN dapat diterapkan ke berbagai lapisan tumpukan protokol: akses data berbasis nama dapat diimplementasikan di atas infrastruktur IP yang ada, misalnya, dengan memberikan penamaan sumber daya, caching di mana-mana dan layanan transportasi yang sesuai, atau dapat dilihat sebagai teknologi internetworking tingkat paket yang akan menyebabkan perubahan mendasar pada perutean dan penerusan Internet. 

Konsep ICN jika diimplementasikan dalam NCP dapat menjadikan solusi yang baik dalam keberlangsungan jaringan internet yang dipenuhi dengan konten, data dan informasi yang tentunya cukup besar dari berbagai layanan. Perlunya konsep ICN ini untuk menjadikan jaringan yang berorientasi kepada informasi yang disediakan pengguna dalam hal ini berupa konten sehingga lebih reliable dan tentunya efisien. 


Gambar diatas menunjukkan sebuah penggambaran dari seorang pengguna yang mengakses informasi maupun konten melalui jaringan internet namun pengguna mengunjungi sistem yang tidak terpercaya dalam hal ini apakah itu koneksinya ataupun host penyedia layanan. Sejatinya pengguna berhak mendapatkan informasi maupun konten yang terpercaya dari penyedia layanan yang bukan abal-abal.

Peran ICN sangat penting dalam menjamin kenyamanan dan keamanan pengguna dalam mengakses informasi maupun konten dengan memastikan node yang terdapat pada jaringan mempunyai otentikasi dalam hal ini server, client serta node lain.

Referensi
[1] I Putu Agus Eka Pratama. "PPT Network Centric Principles Pertemuan 6". 2019.
[2] IRTF. "Information-Centric Networking Research Group". 2012.

Materi Pertemuan 5 (Software Defined Network)

Nama          : Gede Haris Premana Wibawa.
Nim             : 1605551016.
Dosen         : I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.
Matakuliah  : Network Centric Principles
Kampus      : Universitas Udayana, Fakultas Teknik, Program Studi Teknologi Informasi.

Materi ini merupakan lanjutan dari materi pertemuan 4 yang tidak saya posting, karena materi 4 sebelumnya telah dijadikan tugas individu dan wajib dikumpulkan ke dosen pengampu. Postingan ini membahas mengenai SDN (Software Defined Network). Sedikit pengertian mengenai SDN adalah arsitektur jaringan yang bekerja dibawah kendali software sebagai kontrol utama. Dalam SDN, dilakukan pemisahan data plane dan control plane

Software Defined Network : Virtualisasi 


Kekuatan utama dari arsitektur SDN adalah virtualisasi. Virtualisasi merupakan sebuah teknik yang saat ini diterapkan untuk memenuhi kebutuhan Teknologi Informasi yang semakin tinggi. Konsep ini mengenai akses ke sebuah hardware seperti server yang diatur sehingga beberapa operating system dapat berbagi sebuah resource. Tujuannya kinerja tingkat tinggi, ketersediaan, keandalan, ketangkasan, atau untuk membuat dasar keamanan dan manajemen yang terpadu. Virtualisasi memungkinkan kita untuk berbagi hardware untuk digunakan beberapa sistem operasi. Virtualisasi dapat membuat sebuah tempat penyimpanan tunggal yang besar terlihat menjadi beberapa tempat penyimpanan dengan ukuran yang lebih kecil. 

Berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat divirtualisasikan diantaranya adalah.
1. Server. Mulai dari akses dan manajemen, sebuah server fisik tunggal dapat menjadi beberapa server yang biasa disebut dengan virtual server atau virtual machine (VM).

2. Dekstop. Mirip dengan virtualisasi server, virtualisasi desktop dapat berarti terdapat dua hal. Pertama, memungkinkan pengguna untuk menjalankan beberapa sistem operasi desktop (Apple Mac OS dan Microsoft Windows OS) di dalam komputer yang sama. Kedua virtualisasi memungkinkan data dan layanan yang dimiliki oleh pengguna diletakkan di komputer yang digunakan bersama dengan data dan layanan milik orang lain.

3. Storage. Satu tempat penyimpanan fisik dapat terlihat menjadi beberapa driver virtual. Dengan kata lain, dengan menggunakan windows yang terpisah di console manajemen yang umum, administrator IT dapat memperlakukan drive virtual seperti drive fisik.

4. Aplikasi. Saat memvirtualisasi, aplikasi yang ditulis untuk sebuah lingkungan sistem operasi dapat dijalankan di lingkungan operasi yang lain untuk meningkatkan kecocokan aplikasi dan kemudahan pengelolaan. Operasi akan diarahkan ke sistem operasi yang sesuai.

5. Network. Didalam jaringan, sebuah router fisik dapat mendukung beberapa, alamat IP untuk membuat router virtual. Sama seperti sebuah switch Ethernet fisik dapat mendukung beberapa alamat MAC (media access control) untuk membuat switch virtual. Sebuah hardware fisik dapat dibagi menjadi beberapa router atau switch virtual untuk mengurangi biaya.

Software Defined Network : Hypervisor

Dalam penerapan Virtualisasi perlu menggunakan Hypervisor, apa sih yang dimaksud dengan Hypervisor ? Hypervisor adalah sebuah teknik virtualisasi yang memungkinkan beberapa operating system untuk berjalan bersamaan pada sebuah host. Dikatakan teknik virtualisasi karena OS yang ada bukanlah sebuah OS yang sesungguhnya, hanya sebuah virtual machine saja. Hypervisor ini merupakan aplikasi ataupun perangkat keras yang dapat membuat, menjalankan dan melakukan manajemen virtual machine. Secara umum Hypervisor dibagi menjadi dua jenis diantaranya ada Baremetal Arsitektur dan Hosted Arsitektur.  
1. Baremetal, tipe ini berjalan langsung diatas perangkat keras server, yang artinya tidak di perlukan sistem operasi lain untuk menjalankan Hypervisor tipe ini. 
Hypervisor memiliki akses langsung ke hardware tanpa harus melewati OS. Contoh hypervisor tipe 1 adalah VMware ESXi. Kalau dilihat dari teknik virtualisasi yang digunakan, jenis satu ini adalah jenis hardware assisted

2. Hosted, tipe ini  berperan sebagai software untuk menjalankan dan mengatur virtual machine. Akses resource hardware yang dibutuhkan oleh virtual machine harus melewati OS.
Contoh Hypervisor tipe ini adalah VMware Server. Berbeda dengan tipe 1, tipe 2 ini lebih cenderung ke OS assisted hypervisor (para virtualization) dan juga full virtualization.  


Praktek Mandiri
Praktek ini merupakan simulasi penerapan jaringan SDN dengan menggunakan mininet pada OS Linux Ubuntu 18.04 LTS. 
1. Langkah pertama melakukan instalasi dengan menjalankan perintah sudo apt-get install mininet seperti gambar dibawah ini. 

2. Setelah proses instalasi selesai, kita membuat single topologi jaringan virtual dengan tiga host tanpa terhubung ke controller dengan menjalankan perintah sudo mn --mac --topo single,3 --switch ovsk --contoller=remote seperti gambar dibawah ini.

3. Setelah berhasil membuat topologi jaringan single, hendaknya kita mengecek apakah interface sudah ada apa belum dengan menjalankan perintah net seperti gambar dibawah ini.

4. Ketika interface telah dicek maka kalian dapat mengecek informasi yang lebih detail mengenai IP Address dari masing-masing host dengan menjalankan perintah dump seperti gambar dibawah ini. 


Referensi
[1] I Putu Agus Eka Pratama. "PPT Network Centric Principles Pertemuan 5". 2019.
[2] Natalia Lamantara. "Konsep Dasar Virtualisasi". 2014
[3] Ilham Efendi. "Apa Itu Hypervisor". 2016 

Materi Pertemuan 3 (Net Centric dan NCOIC)

Nama          : Gede Haris Premana Wibawa.
Nim             : 1605551016.
Dosen         : I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.
Matakuliah  : Network Centric Principles
Kampus      : Universitas Udayana, Fakultas Teknik, Program Studi Teknologi Informasi.

Halo apa kabar ? Kali ini saya kembali akan membahas mengenai materi kuliah pertemuan ketiga mengenai Net Centric dan NCOIC (Network Centric Operations Industry Consortium). Penasaran kan pembahasan materi kali ini ? Postingan ini akan membahas mengenai definisi NCOIC, tujuan NCOIC, dan Prinsip NCP pada NCOIC.

Network Centric Operations Industry Consortium


NCOIC (Network Centric Operations Industry Consortium) merupakan konsorsium internasional yang memfokuskan pengembangan pada pemanfaatan sistem Net Centric diseluruh dunia serta meningkatkan produktifitas, interaksi, keamanan, kenyamanan dari pemanfaatan Net Centric sebagai wadah untuk melakukan pertukaran informasi diantara anggota. 

NCOIC kini diikuti oleh berbagai negara dan perusahaan IT yang berskala dunia, maka dari itu untuk biaya keanggotaan bervariasi. Pendaftaran keanggotan dari NCOIC dapat diakses langsung dengan mengunjungi website resim dari pihak NCOIC. 

Prinsip NCP pada NCOIC

Pelaksanaan NCP pada NCOIC memiliki 5 prinsip yang harus dilakukan dalam upaya meningkatkan  keberhasilan pelaksanaan. Adapun 5 prinsip tersebut adalah sebagai berikut.
1. Dinamis, yakni semua entitas harus mampu mendukung lingkungan dan kebiasaan yang selalu
    berkembang dan berubah.
2. Global, yakni NCP harus dapat digunakan pada segala platform, sistem operasi maupun perangkat.
3. Eksplisit, yakni informasi yang mengalir harus lugas dan tanpa melalui pengolahan lagi.
4. Simetrik, yakni relasi dan entitas bersifat simetris dan berimbang dari strukturnya.
5. Entitas, yakni entitas yang memiliki identitas yang unik seperti halnya MAC address pada
    perangkat jaringan yang bersifat unik.

Bagan NCOIC dengan Net Centric 


Bagan yang terlihat diatas merupakan bagan antara NCOIC dengan Net Centric yang memiliki 5 alur diantaranya adalah sebagai berikut. 
1. Tahap awal yaitu prinsip dasar.
2. Tahap kedua yaitu persyaratan.
3. Tahap ketiga mengenai arsitektur ataupun bangunan.
4. Tahap keempat mengenai desain.
5. Tahap kelima merupakan membangun dan mengintegrasikan.
6. Tahap terakhir ialah tahap pengetesan dan evaluasi.


Referensi 
[1] I Putu Agus Eka Pratama. "PPT Network Centric Principles Pertemuan 3". 2019.

Materi Pertemuan 2 (Information Enterprise)

 Nama          : Gede Haris Premana Wibawa.
Nim             : 1605551016.
Dosen         : I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.
Matakuliah  : Network Centric Principles
Kampus      : Universitas Udayana, Fakultas Teknik, Program Studi Teknologi Informasi.

Halo blogger mania ? Sebelumnya saya telah membahas materi mengenai apa sebenarnya Network Centric Principles. Nah sekarang saya akan membahas mengenai materi lanjutan pertemuan kedua dari mata kuliah Network Centric Principles. Materi yang akan dibahas dipostingan ini diantaranya Routing & Switching, Service Provider, Data Center, Linux, dan Security.





Routing & Switching

Kaitannya Routing & Switching dengan NCP merupakan adanya penerapan Routing & Switching dalam jaringan komputer. Routing merupakan proses mengarahkan paket-paket data berdasarkan IP Address sumber & tujuan. Sedangkan Switching merupakan proses memindahkan maupun meneruskan frame data berdasarkan MAC Address sumber dan tujuan. Pemanfaatan Routing dan Switching ini untuk memenuhi kebutuhan enterprise dalam perancangan jaringan komputer yang baik seperti penerapan topologi maupun pembagian jaringan. 

Service Provider

Kaitannya Service Provider dengan NCP adalah dalam penerapannya Service Provider menjamin pelayanan jaringan internet kepada para pengguna sehingga para pelanggan memiliki pengalaman merasa aman dan nyaman. Service Provider merupakan penyedia jasa layanan komunikasi seperti ISP atau Internet Service Provider yang merupakan perusahaan yang menyediakan layanan sambungan internet berdasarkan bandwith yang ditawarkan perusahaan kepada para pelanggan. 

Data Center

Kaitannya Data Center dengan NCP ialah pemanfaatan Data Center sangat penting bagi infrastruktur TI yang mana merupakan prioritas utama karena sebagai penyimpanan data sekaligus mengatur, memproses data dengan jumlah yang begitu besar. Data Center merupakan fasilitas fisik yang digunakan perusahaan untuk menyimpan aplikasi dan informasi guna mempertahankan keandalan dan keamanan. 

Data Center sering disebut sebagai benda tunggal, tetapi dalam kenyataannya mereka terdiri dari sejumlah elemen teknis seperti router, switch, perangkat keamanan, sistem penyimpanan, server, pengendali pengiriman aplikasi dan banyak lagi. Ini adalah komponen yang perlu IT untuk menyimpan dan mengelola sistem yang paling penting yang vital bagi operasi terus menerus dari sebuah perusahaan. Karena itu, keandalan, efisiensi, keamanan, dan evolusi konstan dari pusat data biasanya merupakan prioritas utama.

Linux

Kaitannya Linux dengan NCP adalah penerapan Internet of Things diberbagai negara maju seperti Jepang, China dan lainnya dimana teknologi yang dikembangkannya tertanam kernel Linux yang merupakan inti dari Sistem Operasi Linux. Linux merupakan sistem operasi Open Source yang telah banyak digunakan dan dikembangkan oleh enterprise maupun komunitas dengan cara dimodifikasi dan didistribusikan kembali. Banyak keunggulan dari Linux salah satunya requirement perangkat keras yang minimal sehingga Linux menjadi ringan digunakan diberbagai perangkat termasuk perangkat Internet of Things. Linux terkenal kebal akan virus komputer sehingga dipastikan anda aman dalam menggunakan Sistem Operasi ini namun sedikit kelemahan dari Linux dimana jika pengguna baru pertama kali mengoperasikan Linux akan merasa bingung karena User Interface yang sangat berbeda dengan Sistem Operasi rivalnya yaitu Windows.

Security

Kaitannya Security dengan NCP adalah mengenai penerapan metode keamanan jaringan komputer dalam suatu jaringan mampu menangani serangan-serangan dari pihak yang tidak bertanggung jawab atau yang ingin merusak sistem jaringan komputer yang sudah ada. Network Security merupakan sistem yang digunakan untuk memberikan proteksi dan perlindungan terhadap jaringan agar terhindar dari ancaman luar yang mampu merusak jaringan. Tujuan membuat keamanan jaringan adalah untuk mengantisipasi resiko jaringan berupa bentuk ancaman fisik maupun logic baik langsung ataupun tidak langsung yang dapat mengganggu aktivitas yang sedang berlangsung dalam jaringan.

Satu yang perlu diingat bahwa tidak ada suatu jaringan yang aman 100% itu disebabkan pasti adanya celah-celah kecil yang terbuka dan akan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Menurut David Icone, celah keamanan suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi 4 diantaranya adalah sebagai berikut. 
1. Keamanan Fisik 
Suatu keamanan yang meliputi seluruh sistem beserta peralatan, peripheral, dan media yang digunakan. Biasanya seorang penyerang akan melakukan wiretapping (proses pengawasan dan penyadapan untuk mendapatkan password agar bisa memiliki akses).

2. Keamanan Data dan Media
Pada keamanan ini penyerang akan memanfaatkan kelemahan yang ada pada software yang digunakan untuk mengolah data.Cara lainya adalah dengan memasang backdoor atau Trojan horse pada sistem target.

3. Keamanan dari pihak luar
Memanfaatkan faktor kelemahan atau kecerobohan dari orang berpengaruh (memiliki hak akses) merupakan salah satu tindakan yang diambil oleh seorang hacker maupun cracker untuk dapat masuk pada sistem yang menjadi targetnya.

4. Keamanan dalam Operasi
Merupakan salah satu prosedur untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem keamanan pasca serangan. Dengan demikian sistem tersebut dapat berjalan baik atau menjadi normal kembali.


Referensi
[1] I Putu Agus Eka Pratama. "PPT Network Centric Principles Pertemuan 2". 2019.